Tampilkan postingan dengan label Budaya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Budaya. Tampilkan semua postingan

Situs Purbakala Hancur, Anton Charliyan: Usut Tuntas Pelakunya

Juni 06, 2023

 


BANDUNG, BeritaKilat.Com - Situs purbakala berusia ribuan tahun di Jawa Barat yang ditemukan sekitar tahun 80-an terkesan diabaikan Pemerintah. Terbukti di sekeliling Situs Cagar Budaya Lingga Yoni di Kota Tasikmalaya penuh dengan pasir galian. Juga, Situs Candi Bojong Menje Rancaekek Bandung, yang diduga kuat sebagai komplek Candi, malah dipenuhi dengan pabrik. Mana kepedulian pemerintah terhadap situs cagar budaya?


Hal tersebut menjadi keprihatinan bagi tokoh masyarakat dan budayawan Jawa Barat, Irjenpol (Purn) Dr. Anton Charliyan, MPKN. Mantan Kapolda Jawa Barat itu mengatakan bahwa seharusnya Pemerintah peduli terhadap peninggalan bersejarah bangsa kita.


“Seharusnya Pemerintah lebih peduli dan memerhatikan peninggalan-peninggalan purba. Pemerintah sepertinya benar-benar menutup mata dan telinga, mengabaikan, dan meremehkan peninggalan nenek moyang kita,” ujar Abah Anton, demikian budayawan ini akrab disapa, Minggu, 4 Juni 2023.


Seharusnya Pemerintah, lanjutnya, melestarikan situs-situs cagar budaya agar dapat dilihat oleh penerus bangsa. “Ini malah mengizinkan membangun pabrik. Setelah ini akan dibangun apalagi di sekeliling Situs Cagar Budaya? Perumahan?” tanya mantan Kadivhumas Polri ini gusar.


Lebih jauh, Abah Anton menduga bahwa Pemerintah dan pihak terkait sengaja membiarkan situs cagar budaya yang ada hancur dan hilang tak berbekas. Menurutnya, ini perlu disikapi dengan baik, karena cara terbaik menghancurkan suatu bangsa adalah dengan menghilangkan bangsa itu dari sejarah dan budaya mereka.


“Sepertinya Pemerintah memang sengaja membiarkan agar hancur dan rusak. Jika masyarakat yang merusak dan memindahkan, akan dihukum! Bagaimana jika Pemerintah yang merusak? Apakah masyarakat harus diam seribu bahasa. Hati-hati loh, sebuah bangsa dihancurkan dengan mudah hanya dengan menghilangkan peninggalan-peninggalan sejarah bangsa itu,” tegas Abah Anton.


Oleh karena itu, dirinya berharap agar aparat terkait menelusuri dan menyelidiki pihak-pihak yang telah merusak situs pubakala dan peninggalan bersejarah di Jawa Barat tersebut. “Usut tuntas oknum yang tidak bertanggung jawab yang telah merusak situs dan peninggalan nenek moyang kita itu,” tegas Anton Charliyan mengakhiri pernyataannya. (NURUL/Red)

Bupati Lebak Resmikan Watertoren Cagar Budaya Peninggalan Belanda di Rangkasbitung

Maret 03, 2023



Lebak, BeritaKilat.Com - Menara air ( Water Toren ) yang berada di tengah kota Rangkasbitung ini merupakan bangunan tua yang didirikan pada masa pemerintah Hindia Belanda. Kolonial Belanda membangun menara air itu dalam upaya memberikan pelayanan air bersih bagi masyarakat yang berada di wilayah Rangkasbitung.

Menara tempat penampungan air yang berada di Jalan RT Hardiwinangun no 4, Kampung Pasir tariti RT.01 RW.03, Kelurahan Rangkasbitung Barat, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak di resmikan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1913 dengan nama Watertoren te Rangkasbetoeng yang berarti Menara Air Rangkasbitung.

Dikatakan Kepala Bidang Parawisata di Dinas Parawisata Kabupaten Lebak Usep Sumarno, Sebagai Kabupaten yang dengan ikon lebak unique, Bangunan water torn peninggalan jaman Hindia Belanda saat ini dijadikan salah satu Cagar Budaya kabupaten Lebak

Untuk memelihara bangunan torn tersebut, Selain dengan melakukan revitalisasi pada bangunan Cagar Buday (Torn Air), dengan desain yang masih mempertahankan ke-Kolonialan di zaman yang sudah milenial ini, revitalisasi juga dilakukan dititik titik strategis lainnya kota rangkasbitung

“Sebagai “kota kecil sejuta cerita” revitalisasi kita lakukan dengan desain yang mempertahankan aslinya” lanjut usep. Jumat (03/23)

Untuk membuat destinasi wisata di tengah kota rangkasbitung menjadi referensi tujuan wisata bagi keluarga, baik wisatawan lokal maupun luar, lanjut usep, perlu dilakukan penyebaran informasi melalui media sosial maupun media online tentang story telling kota rangkasbitung & the heritage of watertoren rangkasbitung.

“Peran media sosial sangat penting sebagai penyebar informasi, mengingat saat ini pengguna internet sudah menjangkau ke pelosok” kata Usep lagi

Puput, salaseorang warga Pasirtariti Rangkasbitung, mengaku sangat bersyukur dengan keadaan daerah Balong Ranca lentah dan Sekitarnya yang saat ini terlihat rapih. menurutnya, dengan terus dilakukannya pembenahaan oleh pemda pada tempat-tempat yang dijadikan tujuan wisata, dirinya bisa mendapatkan rezeky tambahahan dengan cara berjualan.

“Alhamdulillah kang, pengunjung mulai rame kalau sore hari, apalagi menjelang malam minggu, jalan pahlawan kadang sampai macet oleh pengunjung” katanya. Jum’at (03/23).

Puput berharap agar pemerintah terus melakukan pembenahan, supaya kedepanya di wilayah jalan pahlawan dan sekitarnya menjadi tujuan utama warga lebak untuk melakukan rekreasi.

“Kalau pengunjung makin rame, kan jualan saya bisa makin laris kang” pungkasnya.

Translate