Tampilkan postingan dengan label Internasional. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Internasional. Tampilkan semua postingan

Hammouchi Bertemu Pejabat Keamanan Perancis Membahas Kerjasama Keamanan Bilateral

Juli 01, 2024


Rabat, BeritaKilat.com – Atas undangan resmi pejabat dinas keamanan Prancis, Direktur Jenderal Keamanan Nasional dan Pengawasan Teritorial Kerajaan Maroko, Mr. Abdellatif Hammouchi, melakukan kunjungan kerja ke Perancis, Rabu, 26 Juni 2024 lalu. Agenda utama Hammouchi ke Perancis itu adalah mengadakan pembicaraan dengan rekan-rekannya di Kepolisian Nasional, Keamanan Dalam Negeri dan Keamanan Eksternal di Perancis.

“Dalam pembicaraan tersebut, mereka membahas mekanisme untuk memperkuat kerja sama bilateral di berbagai bidang keamanan yang menjadi kepentingan bersama.” Demikian dikatakan dalam sebuah pernyataan resmi pejabat di Direktorat Jenderal Keamanan Nasional dan Pengawasan Teritorial Maroko.

Sebagai bagian dari kunjungan ini, Direktur Jenderal Hammouchi mengadakan serangkaian pertemuan dan pembicaraan dengan Direktur Jenderal Keamanan Dalam Negeri, Céline BERTHON, dan Direktur Jenderal Keamanan Eksternal Perancis, Nicolas LERNER.

Pembicaraan tersebut membahas strategi memperkuat kerja sama bilateral dalam memerangi terorisme dan kejahatan terorganisir. Juga, dibicarakan tentang peningkatkan koordinasi dan pertukaran data intelijen dan operasional mengenai berbagai ancaman yang ditimbulkan oleh organisasi ekstremis dan jaringan kejahatan transnasional.

Dalam pembicaraan tersebut, Direktur Jenderal Keamanan Nasional dan Pengawasan Teritorial didampingi oleh delegasi keamanan penting yang mewakili Direktorat Jenderal Pengawasan Teritorial Maroko.

Selain dengan kedua pejabat Perancis di bidang keamanan tersebut, Hammouchi juga bertemu Direktur Jenderal Kepolisian Nasional Perancis, Fréderic VEAUX, dan berdiskusi intensif dengannya.

Pertemuan yang dihadiri oleh delegasi penting dari Direktorat Jenderal Keamanan Nasional ini mengkaji mekanisme kerja sama dan koordinasi tingkat lanjut antara kedua belah pihak di berbagai bidang keamanan, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan mekanisme proaktif untuk penilaian risiko dan pertukaran data. di sela-sela aksi bersama dalam mengamankan Olimpiade Musim Panas 2024 di Paris, kata pernyataan itu.

Sebagai penghormatan atas kerja sama Maroko-Prancis yang patut dicontoh di berbagai bidang keamanan, Direktur Jenderal Keamanan Nasional dan Pengawasan Teritorial dianugerahi Medali Emas Kehormatan oleh Kepolisian Nasional Prancis, sebagai pengakuan atas upayanya dalam mengkonsolidasikan dan mengembangkan kerja sama keamanan bersama.

Kunjungan tersebut memberikan kesempatan bagi pihak Perancis dan Maroko untuk membahas cara-cara untuk lebih memperkuat kerja sama bilateral di berbagai bidang untuk memerangi kejahatan transnasional, khususnya penyelundupan obat-obatan narkotika dan psikotropika, jaringan migrasi ilegal dan perdagangan manusia, serta mekanisme praktis untuk mengatasi hal tersebut. kerja sama dalam penerapan langkah-langkah dan operasi keamanan bersama.

Kunjungan tersebut membuktikan pentingnya meningkatkan kerja sama keamanan bilateral antara Maroko dan Prancis, yang memiliki banyak program aksi dan koordinasi bilateral dan menghadapi tantangan keamanan yang sama, sumber yang sama menambahkan.

Hal ini juga merupakan bagian dari keterlibatan Direktorat Jenderal Keamanan Nasional dan Direktorat Jenderal Pengawasan Wilayah Nasional dalam kerja sama keamanan internasional untuk memastikan kontribusi yang efektif dalam memerangi ancaman teroris dan kriminal di tingkat regional dan internasional. (PERSISMA/Red)

Menlu Jerman Tegaskan Rencana Otonomi Maroko adalah Landasan Solusi Terbaik atas Masalah Sahara

Juli 01, 2024


Berlin, BeritaKilat.com - Jerman menilai bahwa rencana Otonomi Maroko sebagai pondasi atau dasar dan landasan yang sangat baik untuk solusi penyelesaian akhir konflik Sahara Maroko. Hal itu ditegaskan Menteri Luar Negeri Federal Jerman, Annalena Baerbock, pada hari Jumat, 28 Juni 2024, di Berlin.

Berbicara pada konferensi pers yang diadakan di akhir sesi pertama Dialog Strategis Bilateral antara Maroko dan Jerman, yang dipimpinnya bersama Menteri Luar Negeri, Kerjasama Afrika dan Ekspatriat Maroko, Nasser Bourita, Baerbock menyoroti peran inisiatif Otonomi Maroko yang sedang diterapkan negara berjuluk Negeri Matahari Terbenam itu.

Baerbock juga menegaskan kembali dukungannya terhadap upaya PBB untuk menemukan solusi politik terhadap konflik Sahara tersebut.

Sebagaimana diketahui bahwa hari Jumat lalu, Bourita dan Baerbock mengadakan sesi pertama Dialog Strategis Bilateral. Pertemuan itu dilakukan sebagai tindak lanjut dari deklarasi bersama yang diadopsi kedua negara saat kunjungan Baerbock ke Maroko pada 25 Agustus 2022.

Sementara dari Jakarta, Presiden Persaudaraan Indonesia Sahara Maroko (PERSISMA), Wilson Lalengke, dalam pernyataannya mengatakan bahwa pihaknya mendukung penuh penyelesaian masalah Sahara sesegera mungkin. Hal ini penting terutama agar warga masyarakat di wilayah konflik dapat segera hidup dalam suasana yang nyaman, bebas dari rasa kuatir, dan dapat fokus meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik.

“Persisma mengikuti secara terus-menerus persoalan di Sahara ini. Bahkan kita sudah berkunjung ke wilayah Sahara beberapa tahun lalu. Kondisi masyarakat di Sahara sudah mulai membaik, perekonomian berjalan normal, aktivitas pemerintahan dan masyarakat umum telah tertata juga dengan baik. Namun, karena penyelesaian konflik belum tuntas, maka secara psikologis-antropologis, masyarakat masih terbebani dengan perasaan was-was, kurang nyaman, dan belum bisa fokus pada peningkatan kualitas hidup secara maksimal. Di beberapa tempat masih berdiri posko-posko satuan tentara perdamaian dari PBB yang menjaga wilayah Sahara,” ungkap Wilson Lalengke menanggapi perkembangan terkini terkait masalah Sahara.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PPWI), tambahnya, dapat mendorong semua pihak belajar dari penyelesaian konflik Pemerintah Indonesia dengan Aceh belasan tahun lalu. “Sebenarnya kalau mereka mau, PBB dapat mendorong semua pihak terkait untuk datang ke Indonesia dan melihat cara kita menyelesaikan konflik Aceh yang bisa terselesaikan dengan adanya penetapan Daerah Khusus Nanggro Aceh Darussalam sebagai implementasi otonomi khusus bagi Aceh. Walau masih banyak PR, namun pemberian otonomi khusus bagi Aceh dapat menghasilkan perdamaian yang relatif stabil dan permanen di wilayah tersebut serta terhindar dari gangguan-gangguan yang bersifat separatisme,” jelas Presiden Persisma Wilson Lalengke menutup pernyataannya. (PERSISMA/Red)

El Andalucia Menangkan Primaduta Worldwide 2021 di Tunisia

April 08, 2022

 


Tunisia, BeritaKilat.Com -  Suasana indah mewarnai  penyelenggaraan dan penyambutan Duta Besar Indonesia di Tunisia, Zuhair Al Masrawi.

Ini laporan Manajer Umum PPWI di Tunisia, Hadia Al Lawati langsung dari Markas Besar KBRI Tunisia pada Selasa (29/3/2022) lalu.

Penyambutan dilakukan perwakilan Kedutaan Besar RI, sejumlah masyarakat Indonesia di Tunisia, dan sejumlah wartawan Tunisia.

Semua berkumpul juga untuk menghormati perusahaan Tunisia yang telah berkontribusi selama 17 tahun dalam pengembangan hubungan perdagangan antara Tunisia dan Indonesia secara dua arah (bilateral).

Penghargaan tersebut dikenal dengan Primaduta Award dan biasanya diberikan di sela- sela pameran dagang tahunan terbesar di Indonesia, TEI.

"Karena pandemi corona serta terganggunya pameran ini selama dua tahun berturut- turut, pemerintah Indonesia memilih kelompok perusahaan asing yang aktif di Indonesia dan memberikan penghargaan kepada mereka dengan penghargaan ini," katanya.

"Sebagai ucapan terima kasih dan dorongan kepada mereka atas upaya mereka termasuk konsolidasi hubungan ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dan berbagai negara di dunia," ujar Misrawi seperti dilaporkan.

Di antara lebih dari 303 nominasi di dunia,  penghargaan ini untuk El Andalucia, milik oleh Bashir Fathallah, sebuah perusahaan Tunisia.

Perusahaan ini memenangkan Penghargaan Primaduta Worldwide untuk tahun 2021.

"Dan ini adalah upaya yang dilakukan untuk memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara kita, serta untuk mendorong pengusaha Tunisia untuk berinvestasi Dan melakukan tindakan yang akan lebih mengintensifkan perdagangan dan pertukaran ekonomi antara kedua negara kita," ungkapnya. 

(reporter: Hadia- Tunisia)

Posisi Non-partisipasi Maroko dalam Konflik Rusia-Ukraina Tidak Dapat Ditafsirkan Apapun

Maret 04, 2022

Rabat, BeritaKilat.Com – Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa kemarin pagi, Kamis, 3 Maret 2022, telah mengadopsi sebuah resolusi tentang situasi antara Federasi Rusia dan Ukraina. Kerajaan Maroko telah memutuskan untuk tidak berpartisipasi dalam pemungutan suara pada resolusi ini. Demikian dilansir dari pernyataan Kementerian Luar Negeri Maroko yang diterima media ini melalui jaringan Persisma (Persaudaraan Indonesia- Sahara-Maroko), Jumat, 4 Maret 2022.


Absennya Maroko dari penentuan resolusi tersebut tidak bisa diinterpretasikan apapun sehubungan dengan posisi prinsip Pemerintah Maroko mengenai situasi antara Federasi Rusia dan Ukraina, sebagaimana ditegaskan kembali dalam Komunike yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri pada 26 Februari 2022 lalu.


Kerajaan Maroko terus mengikuti dengan prihatin dan khawatir perkembangan situasi antara Federasi Rusia dan Ukraina. Kerajaan menyesalkan eskalasi militer yang masih berlangsung hingga saat ini, yang mengakibatkan ratusan kematian warga sipil dan ribuan luka-luka dan yang telah menyebabkan penderitaan manusia. Situasi ini juga berdampak pada semua populasi dan negara bagian di kawasan dan sekitarnya, kata Kementerian dalam pernyataannya.


Kerajaan Maroko menegaskan kembali keterikatannya yang kuat terhadap penghormatan terhadap integritas teritorial, kedaulatan, dan persatuan nasional semua Negara Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa.


Kerajaan Maroko mengingatkan bahwa, sesuai dengan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, Anggota Organisasi harus menyelesaikan perselisihan mereka dengan cara damai dan sesuai dengan prinsip-prinsip hukum internasional, untuk menjaga perdamaian dan keamanan di dunia. Demikian sumber yang sama menambahkan.


Kerajaan Maroko selalu berusaha untuk mempromosikan non-penggunaan kekuatan militer untuk menyelesaikan perselisihan antar Negara. Kerajaan menyerukan kelanjutan dan intensifikasi dialog dan negosiasi antara para pihak untuk mengakhiri konflik ini dan mendorong semua inisiatif dan tindakan untuk tujuan tersebut.


Lebih lanjut, dan sebagai tanggapan atas seruan Sekretaris Jenderal PBB, Kerajaan Maroko telah memutuskan untuk memberikan kontribusi keuangan bagi upaya kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan negara-negara tetangga. (PERSISMA/Red)

Dahsyat! Materi Pelatihan Dasar Jurnalistik Online Sesi-3 DPN-PPWI dan FIKOM UMT Bikin Melek

Maret 01, 2022


West Yorkshire, Inggris, BeritaKilat.Com - Pelatihan Dasar Jurnalistik Online Sesi 3 yang diinisiasi DPN-PPWI bekerjama dengan Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) Universitas Mpu Tantular (UMT) telah dilaksanakan di Jakarta, Sabtu (26/02/22). Kegiatan yang berlangsung amat dasyat melalui zoom meeting ini dipandu para narasumber yang memberikan materi yang sangat luar biasa.


Kenapa dahsyat? Karena selain para narasumber yang piawai dalam bidangnya masing-masing, materi yang diberikan betul-betul membuat peserta pelatihan ‘melek ilmu’. Materi pertama disampaikan Wilson Lalengke, S.Pd., M.Sc., M.A., selaku Ketua Umum DPN-PPWI, Alumni PPRA-48 Lemhanas RI Tahun 2012 dan Pengelola Media dengan topik ‘Bahasa Indonesia dalam Jurnalistik’. 


Materi kedua disampaikan Mung Pujanarko, S.Sos., M.I.Kom., selaku Dosen Ilmu Komunikasi dan Penulis di beberapa media dengan topik ‘Tehnik Penulisan Berita’. Sementara materi ketiga disampaikan Danny PH Siagian, S.E., M.M., selaku Jurnalis dan Praktisi Jurnalistik, dengan topik ‘Editing Berita dan Foto’. 


Dalam arahan materinya, Ketua Umum DPN PPWI, Wilson Lalengke mengkritik tajam tulisan-tulisan para jurnalis, baik yang profesional maupun yang baru memulai karir dalam hal kurang pandai memakai bahasa Indonesia yang baik dan benar apalagi yang berkaitan dengan tanda baca seperti tanda ‘titik’ dan ‘koma’ dalam tulisan mereka. 


"Sangat disayangkan, masih banyak sekali ditemukan penulisan berita yang belum memenuhi standar Bahasa Indonesia yang benar. Saya mengingatkan, kepada para jurnalis baik senior maupun yang baru memulai karirnya, bahwa penulisan kaidah dan tata bahasa yang baik dan benar sangat penting dalam sebuah tulisan," paparnya.


Sementara itu, seorang peserta dari Inggris, Teguh Santosa, sangat miris dengan fenomena saat ini. Ia sering melihat tulisan dengan menggunakan bahasa asing dengan ejaan yang salah dan seolah-olah bahasa asing itulah bahasa yang benar. "Padahal, hal tersebut berakibat fatal dalam artian si penulis telah membunuh bahasa Indonesia yaitu bahasa si penulis itu sendiri," ujar Teguh.


Para peserta semakin ‘melek’ mendengarkan penjelasan narasumber Mung Pujarnako tentang bagaimana membuat struktur penulisan sebuah berita, khususnya konsep 'Piramida Terbalik' dan tehnik 'Menulis Berita Cepat  (MBC) atau Quick News. Quick News adalah tehnik yang biasa digunakan para jurnalis/ wartawan ketika tidak punya banyak waktu untuk meliput sebuah peristiwa. 


"Mereka harus cepat membuat sebuah tulisan dengan menuliskan momen-momen yang dianggap penting dengan menggunakan sekitar 150 kata dan hanya dalam waktu 5-10 menit saja. Sungguh luar biasa menurut saya," tutur Teguh.


Selain itu, dalam materi ketiga yang membahas soal editing. Editing adalah proses memperbaiki berita yang ditulis tergesa-gesa sehingga menjadi sebuah tulisan menjadi yang dapat dibaca. "Proses editing sangat penting dilakukan guna menghindari terjadinya kesalahan informasi, menghindari keluhan yang mungkin akan merugikan pihak lain juga menghindari tuntutan hukum yang mungkin terkait," ujar Danny dalam pelatihan tersebut.


Hal-hal tersebut sangat penting diperhatikan dan ditingkatkan keahliannya bagi seorang jurnalis. Penyajian berita juga akan lebih akurat dan menarik jika didukung dengan foto yang diberi keterangan secukupnya (Caption). Demikian penjelasan Danny PH Siagian sebagai narasumber terakhir yang membawakan materi Editing Berita dan Foto. 


Kegiatan dimulai pada jam 12.30 WIB. Peserta mulai memasuki ruang Zoom Meeting hingga pukul 13.00 WIB dimana acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang kemudian dibuka secara resmi oleh ketua DPN PPWI bapak Wilson Lalengke. Peserta semakin melek dan kenyang dengan semua materi yang diberikan dalam pelatihan dasar jurnalistik hari ini yang berdurasi kurang lebih sekitar 4 jam.


Setelah mendengarkan penjelasan materi, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh narasumber melalui google form yang telah disediakan. Kemudian acara menjadi bertambah semarak karena di sela-sela pelatihan, panitia telah menyiapkan pertanyaan-pertanyaan quiz berhadiah yang dipandu oleh ibu Serepina Tiur Maida, S.Sos., M.Pd., M.I.Kom., selaku Dosen Ilmu Komunikasi dan pemandu acara. 


Yang menarik pada pelatihan kali ini adalah pesertanya selain berasal dari kota-kota di pulau Sumatera, Jawa dan sekitarnya, sebagian besar peserta yang berpartisipasi dalam pelatihan ini berdomisili di kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara bahkan ada peserta yang berdomisili di Inggris. Luar biasa semangat dan motivasi mereka untuk menambah ilmu dan keahlian dalam bidang jurnalistik. Acara berjalan lancar dan memuaskan semua pihak. 


Diakhir acara diadakan penyerahan sertifikat pelatihan secara simbolik dari perwakilan DPN-PPWI, Danny PH Siagian kepada wakil peserta pria dan wanita. Panitia juga mengumumkan akan diadakannya Pelatihan Dasar Jurnalistik Online Sesi-4 yang bisa diikuti lagi bagi peserta yang ingin menambah ilmu jurnalistik. Pendalaman materi jurnalistik akan diberikan kepada 10 orang peserta terbaik yang mengirimkan karya tulis mereka sebagai tugas akhir pelatihan. (TG007/Red)

Translate