Tampilkan postingan dengan label Kuningan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kuningan. Tampilkan semua postingan

Sosialisasi Penebangan Pohon Perhutani yang Dihadiri Warga 4 Desa di Kuningan Berlangsung Kondusif Tanpa Penolakan Warga

Agustus 06, 2021

 

Kuningan, BeritaKilat.Com - Kegiatan sosialisasi rencana penebangan pohon oleh Perum Perhutani telah berlangsung pada Senin, 2 Agustus 2021, dihadiri warga dari 4 Desa di wilayah Kuningan Timur. Acara itu berlangsung kondusif tanpa adanya penolakan dari warga desa terkait rencana Perhutani tersebut.


Sosialisasi yang dilaksanakan di balai pertemuan Desa Cilimusari, Kecamatan Cilebak, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, ini dihadiri Administratur (Adm) Perum Perhutani KPH Kuningan, Mamun Mulayadi, Bapeda Kabupaten Kuningan, Usep Sumirat, Camat Cilebak, Dedi Setiadi, Kapolsek Subang, dan Wakil Komandan Koramil Subang.


Selain itu, hadir pula kades Cilimusari Cahyana, Kades Lebakherang, Kades Citikur, R. Asep Saputra, dan Kades Sumberjaya Edi Hartono, serta tokoh masyarakat, LMDH dan sejumlah mahasiswa peduli lingkungan serta Dewan Pengawas Perum Perhutani.


Acara sosialisasi penebangan pohon di wilayah Kuningan Timur tersebut dimoderatori oleh Ketua KNPI Kuningan, Yusup Dandi, yang juga perwakilan aspirasi masyarakat. Sedangkan narasumber lebih dominan disampaikan Adm Perhutani Kuningan, Mamun Mulayadi,

dan Bapeda Kuningan, Usep Sumirat.


Dari pantauan pewarta media ini, sejumlah aspirasi disampaikan warga, khususnya terkait kekuatiran dampak lingkungan seperti longsor, legal standing, administrasi, kompensasi, dan tenaga kerja lokal.


Pada saat itu, tidak ada satupun warga Desa Cilumusari yang lingkunganya paling dekat pada lokasi penebangan pohon menyatakan keberatan atau menolak rencana penebangan pohon oleh Perum Perhutani. Lokasi penebangan lebih dari 1 kilo meter dari hunian penduduk.


Meski begitu, warga desa lainya seperti Lebakherang, Citikur dan Sumberjaya yang diyakini lebih jauh lagi jarak antara lokasi penebangan dengan pemukiman warga terkait, melalui kades masing-masing banyak menyampaikan aspirasinya.


Apa yang diaspirasikan, baik warga, kades, maupun KNPI, mendapat jawaban yang mendetail, jelas, dan terang-benderang oleh Bapeda Kabupaten Kuningan, terlebih Adm Perhutani Kuningan. Sehingga apa yang menjadi aspirasi masyarakat yang disebabkan karena miskomunikasi atau disinformasi yang berkembang selama itu, terbantahkan dengan digelarnya sosialisasi penebangan pohon Perum Perhutani.


Ketua KNPI Kuningan, Yusuf, menyatakan setelah mendengarkan apa yang disampaikan Adm Perhutani sudah jelas, dan tidak merugikan masyarakat. 


"Mungkin masyarakat belum banyak komunikasi dengan Perhutaini sehingga masyarakat kuatir. Karena kuatir efeknya bagaimana, itu awal yang saya serap dari masyarakat," ujar Yusup.


Namun, kata moderator yang juga mewakili aspirasi masyarakat, setelah mendapatkan penjelasan Adm Perhutani menyebutkan selama tidak bertentangan dengan administrasi dan ketentuan berlaku, masyarakat tidak menolak.


"Intinya, memang saya sebagai moderator menangkap segala sesuatu yang berkaitan dengan penebangan hutan sosial ini untuk kesejahteraan masyarakat juga. Ketika ini mempunyai keuntungan untuk masyarakat dan negara, tentuanya kami dan masyarakat tidak akan menolak. Yang penting semua sesuai dokumen dan administrasi," jelas Yusup yang memandang pasca penebangan kawasan tersebut bisa direncanakan menjadi obyek wisata alam.


Sementara Bapeda Kabupaten Kuningan, Usep Simirat, memahami keresahan masyarakat yang disebabkan terjadinya miskomunikasi saja. Menurutnya Pemda Kuningan tidak ada kepentingan dalam pengelolaan hutan lindung maupun sosial melainkan hanya menyerap aspirasi masyarakat dan memberi masukan dari sisi etis lingkungan.


"Ada hal-hal yang memang untuk dipahami kita semua, saya telah memahami kekuatiran bapak-bapak (warga). Termasuk masukan pimpinan kita semua, Bapak Bupati terkait dengan kekuatiran bapak-bapak sehingga saya komunikasi dengan Adm untuk sosialisasi ini," kata Usep.


Ia mengaku pihaknya telah melayangkan surat ke Perhutani atas dasar aspirasi masyarakat.


"Surat saya yang pernah dilayangkan ke Perhutani tidak melarang (menolak) rencana penebangan karena tidak ada secuilpun kewenangan Pemda dalam pengelolaaan hutan. Sifatnya Pemda hanya memberi masukan etis saja," ungkap Usep.


"Namun bahwa saya minta dalam hal ini kurang komunikasi yang barang kali kurang dilakukan. Sehingga kekuatiran-kekuatiran masyarakat supaya bisa didengar. Kalau untuk menolak, Pemda tidak bisa. Tapi kalau menunda dulu untuk komunikasi/sosialisasi, bisa. Karena ini semua pengelolaannya ada di atas. Sikap Pemda ya mangga kalau ini untuk kepentingan negara dan masyarakat," pungkasnya.

Dalam Satu Bulan Alfamart Dibobol Maling, Keamanan Luar Gerak Cepat Selidiki Pelakunya

Juli 19, 2021



Lebak, BeritaKilat.Com - Sebuah minimarket milik Alfamart di kawasan tanjakan Bang Arum kampung Ciodeng Desa Jatimulya Kecamatan Rangkasbitung  kabupaten Lebak, Banten dibobol maling tadi malam. Senin, 19 Juli 2021.

Menurut Tio kepala toko waralaba ini, kejadian diketahui sekira pukul 09.00 Wib oleh salah seorang pegawai toko. 

Menurut saksi mata di tempat kejadian, diduga perampok masuk melalui sebuah pohon yang berada dekat dengan bangunan toko. Hal ini dikuatkan dengan adanya tali yang diduga menjadi alat untuk masuk kedalam toko melalui atap bangunan. 

Senada dikatakan Edi Siloho keamanan luar  Alfamart, kejadian ini sudah ke 4 kalinya  dalam bulan ini menimpa waralaba Alfamart.

"Ini sudah ke empat kalinya toko kami kebobolan maling, saya selaku keamanan luar terus menyelidiki kejadian perampokan dengan modus membobol toko di wilayah Rangkasbitung, mudah mudahan komplotan ini cepat tertangkap," ungkap Edi.

Sementara itu ketua LSM laskar Banten Reformasi Sutisna mengatakan, sudah mestinya perusahaan waralaba Alfamart ini menambah keamanan luar untuk memjaga  toko waralaba tersebut, sehingga tidak ada kejadian ini lagi. 

"Semoga dengan adanya kejadian ini pihak perusahaan dapat menambah sistem keamanan luar agar kejadian ini tidak terulang," pungkas Tisna.

Red




LSM Desak KPH Kuningan Tangkap Pelaku Illegal Logging Hutan Gunung Bayu

Mei 04, 2021

KUNINGAN, BeritaKilat.Com – Kalangan Perhutani wilayah Kuningan Jawa Barat sepertinya terkena tamparan saat sebuah unggahan video di media sosial beredar di masyarakat. Video terkait temuan pembalakan liar (illegal logging) jenis pohon ‘langka’ sonokeling yang berada di wilayah Gunung Bayu Desa Citikur, Ciwaru, Kabupaten Kuningan.

Sayangnya, saat ini video terkait telah dihapus diduga oleh pemiliknya dari jejak media sosial seperti canal youtube. Meski begitu seorang warga dari kalangan lembaga sosial masyarakat (LSM) telah mendokumentasi untuk ditindak lanjuti.

“Temuan pohon sonokeling di vedeo itu masih berupa gelondongan dan ada yang sudah dibentuk menjadi papan. Saya telah melihat vidionya dan lokasinya berdekatan dengan kegiatan tebangan kayu produksi Perhutani,” ujar Dudung Nurfalah, Sekretaris Distrik LSM GMBI Kabupaten Kuningan, Selasa, 04 Mei 2021.

LSM Desak KPH Kuningan Tangkap Pelaku Illegal Logging Hutan Gunung Bayu 114Pohon sonokeling yang telah diolah menjadi bahan kayu yang mempunyai nilai jual sangat tinggi. (foto dokumen)

Ia mendesak Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kuningan untuk menelusuri dan menangkap pelaku ilegal logging tanpa pandang bulu, demi tegaknya hukum.

“Kami sangat menyayangkan aksi aksi pembalakan liar dilokasi hutan lindung yang kerap terjadi. Ini pasti dilakukan oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab, karenanya kami minta pelaku illegal logging ditangkap demi penegakan hukum,” tegas Dudung.

Menurutnya pohon sosokeling termasuk pohon yang tergolong langka di hutan Kuningan. Pohon tersebut, kata dia, mempunyai nilai jual yang sangat tinggi karena menghasilkan kayu yang keras dan serat yang indah.

“Pohon sonokeling termasuk pohon yang dilindungi oleh negara, dan menjadi kekayaan negara. Sekali lagi kami minta KPH Kuningan betul betul serius menyikapi dan menindak siapapun pelaku ilegal loging ini. Dan, menindak bila ada oknum perhutani yang terlibat,” tandas Dudung seraya menyebut dirinya juga telah mengumpulkan bukti dan saksi dilapangan.

Terpisah, wartawan situs berita ini mendatangi kantor KRPH Luragung terkait tempat kejadian ilegal loging, namun Asisten Perhutani (Asper) Luragung saat dikonfimasi tidak ada ditempat.

“Pak Asper lagi ada acara rapat bersama ADM Kuningan,” jelas staf Asper itu.

Sementara itu, Wakil Kepala (Waka) KPH Kuningan Pepen saat dikonfirmasi membenarkan telah terjadi pencurian di luar wilayah tebangan. Tempat kejadiannya, kata dia, tepatnya di petak 75 C masuk hutan lindung.

“Kami pihak Perhutani merasa dirugikan dengan unggahan youtube tersebut. Nama baik Perhutani dicemarkan karena rekaman vidio yang diunggah. Seakan-akan kami terlibat padahal itu tuduhan dan memojokan pihak Perhutani. Sudah jelas Perhutani dirugikan dan menjadi korban,” jelas Waka Pepen

Pihaknya mengaku sedang mencoba melakukan mediasi dengan sipengunggah berita di canal youtube supaya dihapus.

“Kalau enggak dihapus pihak perhutani akan melaporkan si pengunggah ke ranah hukum,” ucap dia sebelumnya.

Dudung Nurfalah, Sekretaris Distrik LSM GMBI Kabupaten Kuningan, menimpali agar KPH kuningan tidak tebang pilih dalam penegakan hukum.

“Jangan hanya yang unggah video saja yang disasar tetapi pelaku atau pengusaha illegal logging di kawasan hutan gunung bayu juga harus ditangkap,” timpal dudung.

Red*

Translate