SERANG, BeritaKilat.Com - Terkait Fitnah Keji yang ditujukan
kepadanya yang terlontar dari salah seorang korban dugaan penipuan perekrutan Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) berinisial AD (48), JM (52) warga Desa Cemplang Kecamatan Jawilan memberikan
penjelasan soal hal ihwal kejadian yang sebenarnya.
Melalui media BeritaKilat.Com dan beberapa media online
group PPWI Banten lainnya, JM yang berprofesi sebagai tenaga pendidikan di
salah satu Madrasah ini menjelaskan kronologis kejadian yang menimpa AD beberapa
tahun lalu.
Dituturkan JM, sekira tahun 2014 silam ia mengikuti bisnis
MLM yang ada dikota serang. Secara tidak sengaja ia berbincang terkait sulitnya
melamar CPNS dengan agen MLM yang membuka gerai di Kota Serang berinisial AS,
gayung pun bersambut dari AS, ia secara meyakinkan mengatakan kepada JM bahwa
ia punya koneksi di BKN Pusat di Jakarta yang bisa memasukan orang untuk jadi
PNS asalkan mau membayar pelicin sejumlah 100 juta rupiah. Berfikir anaknya sudah
lama menganggur dan butuh pekerjaan untuk menghidupi keluarganya, JM pun
langsung tertarik dengan bujukan AS.
“Awalnya saya berfikir ini peluang bagus untuk anak saya
karena AS ini benar benar lihai dalam meyakinkan saya sehingga tanpa berfikir
negatif saya berusaha mengumpulkan sejumlah uang untuk keperluan itu. 80 juta
uang saya pribadi masuk melalui AS sebagai tanda jadi,” ungkap JM.
Berbekal informasi dari AS, JM merasa informasi ini harus ia
sampaikan kepada yang lain karena ia berfikir kapan lagi ada peluang bagus menjadi
PNS, apalagi yang menjadi koneksinya orang dari Pusat.
“Spontan saya menawarkan kesempatan itu kepada saudara ipar
saya dan saudara saya pun tertarik ikut menitipkan anaknya kepada AS dengan
memberikan sejumlah uang, terus terang meski saya tidak menerima uangnya saya
merasa sangat tertekan dan malu kepada saudara saya gara gara AS,” ucap JM dengan
nada lirih.
Singkat cerita, lanjut JM, informasi soal pemerimaan CPNS
melalui jalur cepatpun merebak dikalangan teman JM sehingga menarik minat AD
dan yang lainnya mengikuti jalur cepat melalui AS.
“Setelah sekian lama menunggu dan tak kunjung ada kabar soal
diterima tidaknya berkas yang ditiripkan saya kepada AS, bersama yang lainnya
saya mencoba menghubungi AS dirumahnya yang berada di Kota Serang, namun AS belum
bisa memberikan jawaban pasti, kamipun pulang saat itu dan terus berharap secepatnya
ada kabar dari Jakarta,” terangnya.
Namun naas, setelah menunggu lama tanpa ada kepastian dari
AS, JM bersama AD serta saudara ipar JM kembali mendatangi rumah AS, sayangnya
kali ini JM benar – benar dibuat shock karena AS sudah tidak ada di rumah alias
pindah, usut punya usut ternyata rumah itupun hanya sewaan.
“Saya sendiri kaget karena saya juga bagian dari korban
penipuan AS, jadi bukan AD saja, saya sendiri adalah korban, kalaupun ada
keterkaitan dengan kejadian tersebut, saya hanya mengenalkan saja, masalah
penerimaan uang dan berkas, semua langsung kepada AS, malah beberapa kali saya
dapat info AS secara langsung ke rumah mereka di Amcang Desa Majasari,”
jelasnya.
Atas kejadian ini JM hanya bisa pasrah dsn berharap semua
pihak yang merasa dirugikan oleh AS bisa menerima kejadian ini sebagai musibah
dan dijadikan pelajaran agar tidak kembali terjadi, karena menurut informasi
yang ia dapatkan orang yang melakukannya pun (AS) saat ini sudah meninggal.
“Kalau menuntut kepada saya, apa yang harus saya berikan,
uangnya pun AS langsung yang menerima dan menikmati hasilnya, saya sendiri
adalah korban dari tipu daya AS,” pungkas jamal. (Red)
Thanks for reading Soal Dugaan Penggelapan Uang Rekrutmen CPNS Pusat, JM Korban Fitnah Berikan Klarifikasi | Tags: Headline Serang Raya
« Prev Post
Next Post »
0 comments on Soal Dugaan Penggelapan Uang Rekrutmen CPNS Pusat, JM Korban Fitnah Berikan Klarifikasi
Posting Komentar