JAKARTA, BeritaKilat.Com – Pemerintahan Presiden Jokowi mendekati akhir dengan akan dilaksanakannya pemilihan Presiden di Februari 2024. Diketahui Presiden Jokowi menorehkan beberapa prestasi seperti pembangunan Infrastruktur seperti Jalan Tol dan mengembangkan ekonomi dan memulai pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Namun, patut di sadari bahwa dibalik kelebihan tersebut, Pemerintah Jokowi belum berhasil dalam hal penegakan Hukum.
Dilansir dari media online,
dalam pemerintahan Jokowi banyak terjadi korupsi dan gratifikasi oleh oknum
pejabat bahkan setingkat menteri, dan yang terakhir adalah ditahannya
Menkominfo Johny G Plate. Hal ini tidak terlepas dari adanya upaya pelemahan
KPK. Kurangnya perbaikan hukum dirasakan oleh masyarakat khususnya Advokat yang
berpraktek hukum.
"Lemahnya penegakan hukum
terjadi karena adanya kejadian tebang pilih dalam penanganan perkara, dan
tajamnya hukum ke bawah dan tumpul keatas, serta adanya pengunakan hukum
sebagai alat politik. Hal ini berimbas ditakutnya Investor asing masuk karena
tidak ada kepastian hukum dan adanya mafia hukum." Ujar Kadiv Humas LQ
Indonesia Lawfirm, Advokat Bambang Hartono, SH, MH
Kejadian tebang pilih yang
paling jelas terlihat adalah bagaimana dalam kasus Harun Masiku yang diduga
melibatkan partai pemerintah, hingga kini Harum Masiku buron dan tidak
ditangkap aparat. Sedangkan lawan politik partai pemerintah seperti Johny G
Plate dengan cepat di tahan. Dalam hal Hukum tajam kebawah dan tumpul ke atss
terlihat dari kasus Pengacara yang melawan Oknum Kejaksaan, aduan Pengacara
Alvin Lim tentang adanya dugaan pemerasan Oknum Kejaksaan Sru Astuti, tidak
ditindaklanjuti dengan benar, bahkan saksi Hadi yang terlibat tidak diperiksa.
Namun, malah laporan pencemaran nama baik dalam waktu seminggu di gelar perkara
Pengadu di laporkan pencemaran nama baik dan dijadikan tersangka. Berita yang
viral namun, pemerintah mengabaikan aspirasi masyarakat." Ujar Kadiv Humas
LQ Indonesia Lawfirm, Advokat Bambang Hartono, SH, MH
Hal ini tentunya membuat takut
Investor asing untuk masuk ke Indonesia, sebut saja Tesla yang malah membuat
Pabrik di Luar negeri karena kepastian hukum yang lebih terjamin. "Pemerintah
yang belum memberikan atensi untuk perbaikan hukum dalam jangka panjang akan
merusak Indonesia. Saat ini belum berasa karena sedikit demi sedikit penyakit
Korupsi dan Gratifikasi mulai menjangkit setiap Jaringan Institusi yang
nantinya akan merusak seperti Kanker. Moral dan integritas para pejabat juga
mulai bergeser dan merasa bahwa Korupsi dan Gratifikasi hal normal dan biasa
asal tidak ketahuan. Terjadi pula bargain politik di bawah meja untuk
menyelematkan kekuasaan. Hal ini seharusnya dibenahi oleh pemerintah jika ingin
Indonesia Maju." Lanjut Bambang Hartono, SH, MH
LQ Indonesia Lawfirm berharap
ke depannya presiden terpilih bisa lebih berfokus membenahi dan memperbaiki
kekurangan dalam penegakan hukum. Hal ini disebebkan karena hukum adalah
fondasi bernangsa dan bernegara. "Hukum adalah akar dan sebab adanya
kestabilan bernegara dan pemerintahan yang kuat." Tutup Kadiv Humas LQ
Indonesia Lawfirm. (*/Red)
Thanks for reading 10 Tahun Presiden Jokowi Berhasil Bangun Infrastruktur Dan Ekonomi Membaik, Namun Gagal Dalam Penegakan Hukum | Tags: Headline Jakarta
« Prev Post
Next Post »
0 comments on 10 Tahun Presiden Jokowi Berhasil Bangun Infrastruktur Dan Ekonomi Membaik, Namun Gagal Dalam Penegakan Hukum
Posting Komentar