Diduga Banyak Melakukan Penipuan Berkedok Showroom Mobil, Ketua DPC BPPKB Kabupaten Serang Akan Laporkan HA Ke Mapolda Banten

Agustus 02, 2023
Rabu, 02 Agustus 2023

 


SERANG, BeritaKilat.Com – Maraknya kendaraan bermotor tanpa dilengkapi surat – surat yang sah berseliweran di wilayah hukum Polda Banten dan diduga sudah banyak merugikan masyarakat membuat resah sejumlah pihak. Hal ini dikatakan Ketua Dewan Pengurus Cabang Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar Banten (DPC - BPPKB) Kabupaten Serang Nana Sopiana. Rabu 02 Agustus 2023.

Untuk mencegah semakin banyaknya korban penipuan ini dan selaku bagian dari sosial kontrol yang ada di Provinsi Banten, ia mendesak pihak Kepolisian Polda Banten bertindak tegas dengan melakukan penangkapan terhadap para pelaku dugaan pemalsuan surat tanda nomor kendaraan bermotor alias aspal di wilayah hukum Polda Banten.

Nana Sopiana menyebut sudah ada banyak korban terutama masyarakat awam yang tertipu para oknum penjual mobil berkedok showroom karena bagi masyarakat awam sulit membedakan antara yang asli dan palsu terkait keabsahan surat – surat kendaraannya diduga asli tapi palsu (Aspal).

“Bukan tanpa dasar saya mengatakan hal ini karena saya juga hampir tertipu oleh para pelaku (pembuat selendang istilah bagi pelaku pemalsuan STNK-Red) bahkan ada anggota saya di daerah cinangka yang sudah menjadi korbannya,” ujar Ketua DPC BPPKB Serang Ini.

Kepada Wartawan BeritaKilat.Com lebih jelas lagi Nana Kuncir sapaan akrab Ketua BPPKB  DPC Kabupaten Serang yang dikenal kerap membela kepentingan masyarakat didaerahnya ini menuturkan kejadian dirinya yang hampir tertipu oleh orang yang mengaku penjual mobil asal Kecamatan Cinangka berinisial HA.

Berawal dari informasi Evan teman Nana Kuncir sesama warga Kecamatan Jawilan yang mengatakan bahwa ada peluang kredit mobil tanpa DP melalui perantara kenalannya di Kecamatan Cinangka. Lantaran merasa tertarik dan tak ingin menyia-nyiakan kesempatan bagus, tanpa berfikir panjang kemudian ia mengajukan diri untuk mengambil peluang baik tersebut.

“Awalnya saya ditawari berbagai jenis kendaraan oleh HA, tetapi saya merasa tidak cocok, setelah berunding dengan istri saya, lalu saya sepakat dengan istri memilih kendaraan jenis Pajero Dakkar. Tetapi kok akhirnya harus pake DP juga sebesar Rp. 80 juta saat itu saya merasa ada keanehan dan mulai bertanya tanya dalam hati tapi sudahlah saya fikir toh saya punya uang, meski masih agak ragu saya tawar DP waktu itu Rp. 65 juta tapi HS nggak setuju lalau ia menyebut anggka fix diangka 75 juta dan saya menyetujuinya kemudian memberikan uang sebesar Rp. 50 Juta kepada HA,” ungkapnya dengan menyisakan tanda tanya besar karena yang disepakati Rp. 75 juta tetapi yang diberikan Rp. 50 juta.

Sambil menyeruput kopinya yang sedari tadi belum ia minum, Nana Kuncir melanjutkan cerita pengalamannya hampir tertipu bujuk rayu oknum penjual mobil berinisial HA ini. Kemudian ia menjelaskan, sebelum ia dipertemukan dengan HA, temannya yang sesama orang Jawilan tersebut memintanya untuk menyediakan uang sejumlah Rp. 5 juta rupiah dengan alasan untuk mendandani interior mobil (salon-red) agar tampil wangi dan indah ketika dipakai. Kemudian meminta lagi uang sejumlah Rp. 20 juta rupiah tetapi kali ini ada agunan sebuah mobil.

“Saya ambil mobil temen saya sebagai agunan jadi saya anggap yang 25 juta rupiahnya itu nanti dari mobil ini jadi kan genap 75 juta,”  terangnya.

Meski waktu diakui Nana ia dan istri bertengkar hebat karena tidak setuju dengan keputusannya ia tetap menuruti permintaan temennya.

“Saya berfikir toh mobilnya juga nanti saya yang pake kok, sebelum saya pegang mobil temen saya, HA menjaminkan mobil jenis honda mobilio lagi – lagi beralasan sebelum mobil selesai di salon pake dulu mobil ini. Katanya paling juga seminggu mobil bisa diambil, tapi saat saya pake mobil tersebut malah rewel dan saya kembalikan lagi karena saya merasa hanya merepotkan saja, sebagai gantinya istri saya menunjuk mobil Honda BRV yang ada di rumah HA untuk dibawa pulang. Karena saya curiga dengan plat nomor dan STNK nya maka saya coba cek ke samsat melalui temen saya yang ada disana dan setelah di cek saya memperoleh informasi bahwa mobil tersebut tidak tercatat di samsat manapun, lantaran saya tidak mau ambil resiko lebih jauh maka saya titipkan mobil tersebut ke temen saya yang kebetulan anggota kepolisian untuk diamankan di rumahnya sampai mobil yang saya pesan keluar. Kembali saya menunggu karena paling juga 3 hari katanya mobil dianterin atau bisa diambil langsung ke rumahnya,” imbuh Nana.

Sesuai dengan yang dijanjikan oleh HA, Nana Kuncir kembali menanyakan kapan mobilnya turun tetapi kembali dijanjikan oleh HA dengan berbagai alasan, karena sudah kesal dan merasa dipermainkan oleh HA, akhirnya Nana Kuncir mendatangi rumah HA di Cinangka untuk meminta uangnya dikembalikan.

“Saya datangi rumahnya dengan beberapa anggota saya di BPPKB dan meminta uang saya dikembalikan, kemudian dengan  sedikit memaksa karena saya kesal dan merasa dipermainkan uang itupun ia kembalikan kepada saya, tetapi saya tidak akan berhenti sampai disini saja karena ada potensi pidana yang telah ia lakukan kepada anggota ormas BPPKB yang lain, karena diduga telah menipu memberikan kredit mobil tanpa disertai surat – surat kendaraan yang sah, saya juga sudah melakukan pengecekan ke samsat sama seperti mobil yang diberikan untuk agunan ke saya, untuk itu kami akan melakukan upaya hukum dengan melaporkannya ke Kepolisian Polda Banten,”  pungkasnya. (Red)

 

Thanks for reading Diduga Banyak Melakukan Penipuan Berkedok Showroom Mobil, Ketua DPC BPPKB Kabupaten Serang Akan Laporkan HA Ke Mapolda Banten | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

Related Posts

Show comments
Hide comments

0 comments on Diduga Banyak Melakukan Penipuan Berkedok Showroom Mobil, Ketua DPC BPPKB Kabupaten Serang Akan Laporkan HA Ke Mapolda Banten

Posting Komentar

Translate