Penulis: Regen Lee
JAKARTA, BeritaKilat.com - Defisit Anggaran Negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) Emas (GLD) Setelah tindakan sektor yang mendukung dari China, emas mencatat rekor tertinggi baru.
Bank sentral China memangkas suku bunga pinjaman dan menurunkan rasio persyaratan cadangan untuk bank komersial guna mendongkrak ekonomi negara yang lesu. Emas spot terus bergerak naik dan saat ini diperdagangkan pada $2,659.47 per ons setelah mencatat rekor tertinggi baru sebesar $2,661.28.
Perak (SLV) Logam abu-abu ini juga menantang batas atas resistensi. Para trader bertaruh bahwa langkah stimulus terbaru China akan meningkatkan permintaan industri. Jika perak berada di atas resistensi pada kisaran $31.45 – $31.75, maka akan bergerak menuju level resistensi berikutnya yang terletak di kisaran $34.00 – $34.25. Perak spot saat ini berada di atas $32 dan terakhir diperdagangkan pada $32.189 per ons.
Minyak (USO) Negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) menghadapi defisit anggaran karena harga minyak saat ini masih di bawah yang diperlukan untuk menyeimbangkan anggaran mereka. Arab Saudi, ekonomi terbesar GCC, memerlukan harga minyak lebih dari $20 per barel di atas tingkat saat ini untuk menyeimbangkan buku-bukunya.
Meskipun demikian, Visi 2030 yang ambisius bertujuan untuk mendiversifikasi ekonomi Arab Saudi dan membuatnya lebih tahan terhadap guncangan harga minyak.
Pendapatan non-minyak mencapai 50% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Kerajaan pada tahun 2023, mencerminkan pertumbuhan stabil dalam ekspor, investasi, dan pengeluaran konsumen.
Meskipun tantangan yang dihadapi, transformasi ekonomi ini menunjukkan hasil positif bagi negara tersebut . Quotient Fund Indonesia adalah perusahaan consulting keuangan global, berkantor pusat di Quotient Center Lebak Bulus, Jakarta Selatan, dan dapat dihubungi di hotline 0811-1094-489 (*/red)
Thanks for reading Global Financial Quotient Fund Indonesia | Tags: Headline Jakarta
« Prev Post
Next Post »
0 comments on Global Financial Quotient Fund Indonesia
Posting Komentar