YPK Yaperma Cabang Solear Laporkan Hakim Tunggal GS Ke MA
Tangerang, BeritaKilat.com - yayasan Perlindungan Konsumen Yayasan Amanat Perjuangan Rakyat Malang (YPK-YAPERMA) laporkan Hakim Tunggal Gugatan Sementara (GS) Pengadilan Negeri (PN) Tangerang kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA-RI).
Bambang Irawan selaku Sekretaris dan Ibrahim anggota YPK-YAPERMA mengatakan hari ini tanggal 9 Desember 2024 kami datang langsung ke MA berkirim surat pengaduan terhadap Hakim Tunggal, yang kami laporkan adalah Tn. ADEK NURHADI, S.H., yang menangani gugatan perkara dalam GS terkait PT Oto Multiartha Finance yang melawan Debitur wanprestasi dengan perkara Nomor 160/Pdt.G.S/2024/PN.Tng.
"Kami mohon agar Ketua Pengadilan Negeri Tangerang dan Ketua Pengawas MA-RI berkenan mengawasi jalannya persidangan 15 Perkara GS tersebut guna menghindari penyalahgunaan wewenang dalam jabatan dan menyarankan agar para Hakim Tunggal yang memeriksa dan mengadili 15 (Lima belas) Perkara GS berpedoman pada Peraturan MA Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana," Senin (09/12/2024).
Menurut Bambang Irawan bahwa Hakim Tunggal, ADEK NURHADI, S.H yang memimpin persidangan sidang kedua perkara a quo, Pada Tgl 5 Desember 2024 tidak menghiraukan permohonan para tergugat (Debitur-red). Sehingga perkara tersebut diadukannya kepada MA-RI.
Adapun Pengaduan yang ingin kami sampaikan, Bahwa kami dalam Perkara No. 160/Pdt.G.S/2024/PN. Tng pada sidang Pertama tanggal 21 November 2024, Hakim Tunggal Meminta PIHAK Penggugat Menghadirkan Prinsipalnya, dan berkata Apabila siding selanjutnya Penggugat tidak menghadirkan Prinsipalnya, Maka Hakim akan Menggugurkan Gugatan Penggugat sebagaimana diatur dalam Pasal 4 ayat (4) Peraturan Mahkamah Agung R.I No. 4 Tahun 2019 Tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana yang menyatakan “‘(4) Penggugat dan tergugat wajib menghadiri secara langsung setiap persidangan dengan atau tanpa didampingi oleh kuasa, kuasa insidentil atau wakil dengan surat tugas dari institusi penggugat’;
Bahwa pada Persidangan Tanggal 05-12-2024 Kuasa hukum PT. Oto Multiartha Tetap Tidak dapat menghadirkan PENGGUGAT, oleh karenanya PARA TERGUGAT keberatan dan Memohon agar Hakim Tunggal Menetapkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) PERMA No. 4 Tahun 2019 yang menyatakan “‘(1) Dalam hal penggugat tidak hadir pada hari sidang pertama tanpa alasan yang sah, maka gugatan dinyatakan gugur’.;
Bahwa Pada Kenyataannya Hakim Tunggal Tn. ADEK NURHADI, S.H., yang memimpin Persidangan perkara a quo, Tidak berkenan menggelar sidang serta Tidak menghirau Permohonan Para Tergugat tersebut diatas, Bahkan berdasarkan Kewenangannya Meminta agar Persidangan selanjutnya Para Tergugat diminta untuk Membuat Jawaban pada tanggal 10 Desember 2024 (dengan kata lain Hakim Tunggal telah Menyalah gunakan wewenang dalam jabatan) dan tidak patuh pada Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku;
Bahwa atas dugaan Hakim Tunggal telah Menyalah gunakan wewenang dalam jabatan tersebut diatas, Kami Memohon dengan berat hati agar Ketua Pengadilan Negeri Tangerang Berkenan Mengganti Hakim Tunggal Tn. ADEK NURHADI, S.H.,Yang Telah Berani Melanggar Peraturan Mahkamah Agung demi menjaga wibawa Pengadilan Tangerang yang Agung;
Bahwa Kenapa kami sebagai Penerima Kuasa dari Para Tergugat dalam Perkara No. 160/Pdt.G.S/2024/PN. Tng, oleh karena PT. OTO MULTIARTHA telah Mengajukan Gugatan G.S. terhadap Debiturnya dalam waktu yang bersamaan sebanyak 15 (Lima Belas) Gugatan di Pengadilan Negeri Tangerang, Mohon Ketua Pengadilan Negeri Tangerang dan Ketua Pengawas M.A.R.I berkenan mengawasi jalannya persidangan 15 Perkara G.S Tersebut guna menghindari Penyalah Gunaan Wewenang dalam Jabatan dan Menyarankan agar Hakim-Hakim Tunggal yang memeriksa dan pengadili 15 (lima belas) Perkara G.S. berpedoman Pada Peraturan Mahkamah Agung No. 4 Tahun 2019 Tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana;
Bahwa Hakim Tunggal yang memeriksa dan Memutus Perkara Gugatan Sederhana a quo Tidak menerapkan yang dimaksud Pasal 13 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung No. 4 Tahun 2019 Tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana, dan Hakim Tunggal terkesan Memihak yang dilakukan dengan cara Melanjutkan Persidangan yang seharusnya menyatakan “Gugatan dinyatakan Gugur”;
Demikian Surat Permohonan dan Pengaduan ini telah kami sampaikan, agar Pengadilan Tangerang dan Pengadilan-Pengadilan lainnya Terjaga Wibawanya dan Tidak Diperalat oleh PT. Oto Multiartha yang dalam setiap Persidangan TIDAK PERNAH HADIR Namun Hakim Tunggal terkesan Memihak yang dilakukan dengan cara Melanjutkan Persidangan yang seharusnya dalam Persidangan menyatakan “Gugatan dinyatakan Gugur” sebagaimana dimaksud Pasal 13 ayat (1) Perma No. 4 Tahun 2019) oleh karenanya dimohon Pengaduan ini dijadikan Atensi, tutup Bambang Irawan. (*/red)
Posting Komentar