Diduga Ada Pemotongan Dana Bantuan P3KE di Desa Tanjung Wangi, Inisial UB Pendamping Sosial Desa Disebut
LEBAK, BeritaKilat.com - Bantuan sosial Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) di Desa Tanjugwangi, Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. didapati dugaan tidak disalurkan dan ada Pungutan liar (Pungli) sebesar Rp. 100.000 (Seratus Ribu Rupiah) per Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang dilakukan oleh oknum ketua inisial AN dan AT diduga orang suruhan pendamping bantuan P3KE inisial U, dengan alasan uang tersebut untuk sewa gedung. Sabtu (04/01/2025).
Bantuan Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) adalah bantuan sosial tunai yang diberikan kepada keluarga miskin ekstrem. Bantuan ini disalurkan untuk membantu meringankan beban pengeluaran kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat.
Penyaluran bantuan Bansos P3KE tersebut berketempat di kantor Desa Ciminyak, berlangsung pada pukul 10.00 WIB,
Berdasarkan informasi yang didapat oleh awak media ArtistikNews.com Bantuan P3KE kini dikeluhkan oleh salah satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) inisial A warga Desa Tanjungwangi, Kecamatan Muncang.
Inisial A ini keluhkan bantuan P3KE nya tidak cair melainkan di rekeningnya yang katanya kosong, sedang inisial A ini ia telah mendapatkan surat dari bank Banten, akan tetapi setelah ia mendatangi Pendamping Bansos P3KE di tempat membagian uang tersebut, menurut keterangan dari pendamping iya betul bantuan ibu A kosong setelah kami cek ke bank.
Ketika dikonfirmasi oleh awak media inisial A pun mengatakan. "Iya bantuan P3KE saya tidak cair, kata pendamping / ketua katanya setelah dicek ke Bank kosong, sedangkan saya sudah jelas di berikan surat dari bank Banten yang tertera nama saya," ujarnya.
Yang anehnya lagi buku rekening saya tidak di berikan oleh pendamping/ketua, pendamping/ketua tersebut hanya mengatakan bantuan kosong didalam rekeningnya, akan tetapi buku rekeningnya tidak diberikan kepada saya, ungkapnya.
A pun menambahkan, "Diduga banyak KPM yang mendapatkan bantuan P3KE pun didapati pungli yang diduga dilakukan oleh oknum suruhan pendamping sebesar Rp. 100.000 (Seratus Ribu Rupiah) per KPM, yang seharusnya KPM menerima uang senilai Rp. 500.000 (Lima Ratus Ribu Rupiah), akan tetapi dengan adanya dugaan pemotongan oleh oknum ketua inisial AN dan AT diduga orang suruhan pendamping P3KE inisial U, kini KPM hanya menerima uang sebesar Rp. 400.000 (Empat Ratus Ribu Rupiah)," tambah A.
'Setelah itu tak lama kemudian oknum ketua AN dan AT yang diduga orang suruhan pendamping Bansos P3KE inisial Ul tersebut mendatangi saya, ia mengatakan, "Ibu sudah jangan di permasalahkan dan jangan dilanjut naikin masalah ini," dan setelah itu AN dan AT diduga orang suruhan pendamping tersebut memberi uang kepada saya sebesar Rp. 100.000 (Seratus Ribu Rupiah), sembari meminta maaf dan sambil menangis."
Setelah itu AN dan AT mengatakan kepada saya, katanya uang tersebut untuk menggati ongkos ojek kemudia kata inisial AN dan AT, nanti ibu Ulan kesini dan akan membrikan uang tambahan lagi untuk saya, akan tetapi uang tersebut tidak saya terima, hanya saya foto" ungkap A dengan nada yang kesal.
Sementara Ulan yang diduga Pendamping P3KE ketika dikonfirmasi oleh awak media mengatakan, "Mohon maaf sebelumnya pak, soal potongan saya baru tau pak, untuk soal ibu A yang gak keluar itu sudah kelir ternyata ibu A keluarnya di bulan Agustus sudah di kroscek sama pihak bank nya juga pak, jadi sudah sinkron tidak ada masalah, sudah langsung di hadapan ibu A nya dikroscek diperlihatkan data di pihak bank," ucapnya.
"Lagian bukan hanya ibu A saja pak yang ada di data pendamping tapi pas di cek di pihak bank pada kosong dana / uang nya, kurang lebih Lima (5) sampai Enam (6) orang yang kosong dari Desa Tanjungwangi begitu pak," jelas Ulan kepada awak media. (Red).
Posting Komentar