Ketua Kelompok Akui Ada Intruksi Potongan Bansos Dari Pendamping Inisial UB
LEBAK, Beritakilat.com - inisial EMN salah satu ketua kelompok program bantuan Pensasaran Percepatan Pengapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) di Desa Tanjungwangi, Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. mengakui pemotongan yang di lakukan oleh para ketua di masing - masing kelompok tersebut diduga atas intruksi Pendamping P3KE inisial UN. Uang hasil pemotongan dari KPM tersebut diduga untuk bayar sewa gedung, untuk kordinasi ke LSM dan untuk upah para ketua yang sudah ikut serta membantu pencairan KPM, Senin (6/01/2025).
Bantuan Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) adalah bantuan sosial tunai yang diberikan kepada keluarga miskin ekstrem. Bantuan ini disalurkan untuk membantu meringankan beban pengeluaran kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat.
Sesuai Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, melalui Kementrian Sosial sebagai koordinator pelaksana program (P3KE).
Kini diduga program P3KE ini telah di tunggangi oleh sejumlah oknum yang hendak mengambil keuntungan yakni dengan melakukan pemotongan uang bantuan milik Keluarga Penerima Manfaat (KPM) senilai Rp.100.000 (Seratus Ribu Rupiah) per KPM yang telah terjadi di Desa Tanjungwangi, Kecamatan Muncang.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh awak media artistikNews.com dari salah satu oknum ketua kelompok inisial MN melalui suaminya inisial U mengatakan.
"Pemotongan yang kami lakukan itu atas hasil kesepakatan dengan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yakni senilai Rp. 100.000 (Seratus Ribu Rupiah). Pendamping P3KE ibu Ulan mengintruksikan kepada kami untuk meminta uang kepada KPM hanya sebesar Rp. 50.000 (Lima Puluh Ribu Rupiah) untuk fasiltas tempat sewa gedung dan untuk ngasih ini itu lah," ungkapnya.
"Untuk yang Rp. 100.000 (Seratus Ribu) itu atas dasar inisatif ibu - ibu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan tidak ada paksaan dan untuk pencairan di desa yang lain pun sama dimintai Rp. 100. 000 ( Seratus Ribu Rupiah)," pungkasnya U.
Sementara menurut Informasi berdasarkan data dan fakta yang didapat oleh awak media dari KPM Desa Tanjungwangi inisial A mengatakan.
"Sebelum pencairan pun oknum ketua kelompok inisial AN orang suruhan ibu Ulan Pendamping P3KE tersebut sebelumnya pun sudah memberitahu kepada saya melalui pesan singkat via WhatsApp, isi pesannya seperti ini."
"Teh, teteh dapat uang bantuan itu senilai Rp. 500.000 (Lima Ratus Ribu Rupiah) nanti di hari Minggu, dan nanti berangkatnya bareng dengan saya tunggu di situ, nanti mengambilnya di gedung Gelanggang Olahraga (GOR) Muncang, dan siapkan pula Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Fotocopy Kartu Keluarga (KK) masing - masing Tiga lembar - Tiga lembar."
Masih A menerangkan isi chat pesan AN oknum ketua kelompok. "Terus Itu teh uang yang Rp. 500.000 (Lima Ratus Ribu Rupiah) itu nanti akan dipotong senilai Rp. 80.000 ( Delapan Puluh Ribu Rupiah) sama ketua/pendamping P3KE, yang Rp. 50.000 ( Lima Puluh Ribu Rupiah) itu untuk sewa gedung, dan yang Rp. 30.000 (Tiga Puluh RIbu) nya itu untuk saya upah cape" itupun nanti diatur lagi sama ketua/Pendamping," jelasnya A.
KPM A juga menjelaskan. "Bahwasannya semua bukti chat pesan singkat AN oknum ketua kelompok tersebut ada di saya. Untuk penyaluran uang bantuan P3KE itu bukan di gedung GOR Muncang, akan tetapi membagian atau menyaluaran uang bantuan tersebut di bagikannya di gedung Puskersmas Muncang yang dulu, yang sekarang gedung Puskesmas tersebut kini menjadi kantor Desa Ciminyak."
Pertanyaannya apakah tempat atau kantor Desa Ciminyak itu di sewakan oleh kepala Desa Ciminyak. Jumlah KPM untuk Desa Tanjungwangi perkiraan kurang lebih sekitar 30 atau 35 KPM, dan semua KPM diduga di potong uang P3KE nya semua di pukul rata oleh oknum para ketua senilai Rp.100.000 (Seratus Ribu Rupiah). jelasnya A. (Red).
Posting Komentar